OPERATION SYSTEM 

Sistem Operasi Beserta Kekurangan dan Kelebihannya 

System Operasi atau OS adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan browser web.

Berikut ini saya akan menjelaskan beberapa jenis Sistem Operasi berikut kelebihan dan kekurangannya.


1.  DOS 

Sistem operasi yang merupakan cikal bakal dari Microsoft Windows. Ciri khasnya yaitu berupa teks putih dengan latar belakang hitam. Kalau mau mencobanya bisa lewat Start Windows – Run, lalu ketik cmd. 

Kelebihan : 
  1. Pengoperasiannya mudah;  
  2. Space (ruang yang bebas dalam hardisk) yang dibutuhkan DOS tidak terlelu besar;  
  3. Tidak memerlukan memori yang besar;  
  4. Kompatibel pada hamper semua jenis software dan hardware. 
Kelemahan : 
  1. Mode operasinya dalam teks;  
  2. Tidak kompatibel pada beberapa program yang beroperasi dalam mode grafis.

2LINUX

     Keunggulan Linux
  1. Linux merupakan sistem operasi bebas dan terbuka. Sehingga dapat dikatakan, tidak terdapat biaya lisensi untuk membeli atau menggunakan Linux. 
  2. Linux mudah digunakan. Dulu, Linux dikatakan merupakan sistem operasi yang sulit dan hanya dikhususkan untuk para hacker. Namun, kini, pandangan ini salah besar. Linux mudah digunakan dan dapat dikatakan hampir semudah menggunakan Windows. 
  3. Hampir semua aplikasi yang terdapat di Windows, telah terdapat alternatifnya di Linux. Kita dapat mengakses situs web Open Source as Alternative untuk memperoleh informasi yang cukup berguna dan cukup lengkap tentang alternatif aplikasi Windows di Linux. 
  4. Keamanan yang lebih unggul daripada Windows. Dapat dikatakan, hampir semua pengguna Windows pasti pernah terkena virus, spyware, trojan, adware, dsb. Hal ini, hampir tidak terjadi pada Linux.  
  5. Linux relatif stabil. Komputer yang dijalankan di atas sistem operasi UNIX sangat dikenal stabil berjalan tanpa henti. Linux, yang merupakan varian dari UNIX, juga mewarisi kestabilan ini. 
  6. Linux mempunyai kompatibilitas ke belakang yang lebih baik (better backward-compatibilty). bisa jadi ada aplikasi-aplikasi yang dibuat beberapa tahun yang lalu tidak dapat dibuka lagi di Windows Vista, karena sudah tidak didukung lagi oleh Microsoft.
Kekurangan Linux
  1. Banyak pengguna yang belum terbiasa dengan Linux dan masih ‘Windows minded’. Hal ini dapat diatasi dengan pelatihan-pelatihan atau edukasi kepada pengguna agar mulai terbiasa akan menjadi lebih mudah bila terkoneksi ke internet atau bila mempunyai CD / DVD repository-nya. Bila tidak, maka kita harus men-download satu per satu package yang dibutuhkan beserta dependencies-nya.dengan Linux. 
  2. Dukungan perangkat keras dari vendor-vendor tertentu yang tidak terlalu baik pada Linux. Untuk mencari daftar perangkat keras yang didukung pada Linux, kita dapat melihatnya di Linux-Drivers.org atau linuxhardware.org. 
  3. Proses instalasi software / aplikasi yang tidak semudah di Windows. Instalasi software di Linux,
  4. Bagi administrator sistem yang belum terbiasa dengan Unix-like (seperti Linux), maka mau tidak mau harus mempelajari hal ini. Sehingga syarat untuk menjadi administrator adalah manusia yang suka belajar hal-hal baru dan terus-menerus belajar.

           3. WINDOWS
             
           Kelebihan Windows

  1. Masih yang paling user friendly penggunaannya dibandingkan dengan sistem operasi yang lain, karna memang selama ini kita memang di ajari bagaimana menggunakan windows. dan banyak sekali lembaga lembaga pendidikan yang mengajarkan materi komputer dengan menggunakan sistem operasi ini.
  2. Instalasi Software masih mudah dibandingkan dengan instalasi di sistem operasi yang lain.
           Kekurangan Windows

  1. Masih sering kita dengan keluhan tentang banyaknya virus yang sering menyerang sistem operasi ini. Meski sering adaperbaikan dari pihak pengembangnya, tetap saja tidak bisa meminimalisasi gelombang serangan virus. 
  2. Komunitas terlalu sedikit, karna memang dia bersifat closed-source.
4. MAC OS

Kelebihan Mac Os
  1. Mac OS Tidak mudah terkena virus. Dirancang dengan security oriented, Mac OS tidak diganggu oleh serangan konstan dari PC virus dan malware. Namun tidak juga akan memperlambat Anda dengan peringatan keamanan konstan dan interupsi lainnya. 
  2. High Performance. Khususnya pada Mac OS X - dengan prosesor Intel terbaru dan inovasi terbaik lainnya, Mac dapat melakukan semua hal yang hanya dapat dilakukan Mac - dengan kecepatan yang menakjubkan. 
  3. User-friendly. Dengan tampilan GUI yang sangat menarik, menjadikan Mac OS sebagai salah satu OS yang banyak diminati khususnya oleh para graphic designer dan bagi mereka yang baru mempelajari komputer.

Kekurangan Mac Os
  1. Mac tidak bisa dirakit sendiri karena Apple sudah tidak memberi license untuk perusahaan lain untuk membuat hardware yang bisa menggunakan Mac OS. 
  2. Software di Mac OS tidak begitu lengkap. Pengaruh dominansi Microsoft Windows selama bertahun-tahun membuat user sudah sangat terbiasa dan enggan beradaptasi dengan OS terbaru. Dasar pemikiran yang sama juga menjadi alasan melimpahnya aplikasi terbaru dengan system requirement Windows. 
  3. Biayanya Mahal. 
  4. Hanya berguna untuk graphic designer. 
  5. Tidak dapat digunakan dalam waktu bersamaan. 
  6. Softwarenya tidak lengkap dan tidak cocok bermain game karena tampilannya kurang bagus. 
   5. Android
 Kelebihan Android
  1. Android bersifat terbuka, karena berbasis linux yang memang open source jadi bisa dikembangkan. 
  2. Akses mudah ke Android market.
  3.  Sistem Operasi Merakyat. 
  4. Mudah dalam hal notifikasi sistem ini akan memberitahukan anda tentang adanya SMS, Email, atau bahkan artikel terbaru dari RSS Reader. 
  5. Mendukung semua layanan google. 
  6. Install ROM modifikasi

       Kekurangan Android
  1. Terhubung dengan internet. 
  2. Perusahaan perangkat kadang lambat mengeluarkan versi resmi. 
  3. Android market kurang kontrol dari pengelola. 
  4. Boros baterai.
   6. UNIX
Unix adalah sebuah sistem operasi komputer yang dikembangkan oleh AT&T Bell Labs pada tahun 1960 dan 1970-an. UNIX didesain sebagai sistem operasi yang portable, multi-tasking dan multi-userBSD adalah salah satu turunan (varian) Unix yang dikembangkan oleh Universitas California, Berkeley.
Data Solaris 7 (Unix) berikut beserta keuntungan dan kelemahannya.

Keuntungan :

Sistem file stabil untuk database, server Internet, Intranet, file-server, Internet-client pengembangan Java. Stabilitas yang terkenal dan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan Windows NT. Telah tersedia sistem operasi Unix versi “hampir” gratis.

Kelemahan :

Harga sistem operasi komersial yang mahal. Kecepatan inovasi Linux lama kelamaan mendesak sistem Unix komersial.Penawaran sistem operasi Unix versi “hampir” gratis tak sebaik sistem operasi Unix komersial. Driver hardware yang kurang menyenangkan pada versi “hampir” gratisnya. Sedikit software untuk kantor.

 7. iOS
iOS adalah sistem operasi pada produk yang diciptakan oleh perusahaan Apple. Awalnya hanya diciptakan untuk iPhone, namun kini berkembang digunakan oleh perangkat lainnya seperti iPod Touch, iPad, dan Apple TV.

Kelebihan dari OS iOS: 
  1. Sulit terserang virus 
  2. User friendly 
  3. Tampilannya menarik 
  4. Tersedia aplikasi yang bagus 
  5. Ukuran memori internal cukup besar 
  6. Multitasking 
  7. Navigasi mudah 
  8. Mendukung GPS

Kelemahan dari OS iOS:
  1.  Harga relatif mahal 
  2. Memori tidak dapat ditambah sesuai keinginan 
  3. Tampilan tidak dapat diubah 
  4. Kualitas suara speaker output kecil 
  5. Standar aplikasi pengembang sangat ketat 
  6. Tidak support flash (Safari Mobile)

8. Novell Operating Sistem 

Dibuat oleh Novell Corporation. Sistem operasi yang dulu pernaha digunakan oleh Fakultas MIPA UGM untuk Entry Key-In KRS mahasiswa. 

Kelebihan : 
  1.  Sebagai software jaringan;
  2.  Kecepatan komunikasi antar PC dalam sebuah LAN (Local Area Network);  
  3. Manajemen jaringannya mudah; 
  4. Perangkat besar (space disk, memori) hanya pada computer yang digunakan sebagai server. 
Kelemahan
  1. Berbasis DOS sehingga mode operasinya tidak grafis. 


9. SOLARIS

Open Solaris memiliki banyak fitur yang menjadikan OpenSolaris bisa digunakan untuk skala penggunaan yang besar dari penggunaan untuk desktop pC atau Mobile PC. Konsep Open Solaris adalah sebagai berikut :

  1. Free Redistribution : Didistribusi secara bebas. 
  2. Source Code : Sumber (Source) harus tersedia untuk semua distribusi. 
  3. Derived Works : Setiap orang bisa mengubah kode dan mendisrtibusikan kembali. 
  4. No Discrimination : Kode harus disediakan untuk seseorang untuk dikembagkan.
Beberapa kelebihan OpenSolaris dibandingkan dengan Sistem Operasi lain :
  1. ZFS : System Rstore. 
  2. DTrace L : Dapat mengamati dimana aplikasi banyak menggunakan waktunya dan berapa lama. 
  3. Manajemen Kegagalan : Mencegah, mendiagnosa dan memperbaiki error. 
  4. Zona : Mengimplementasikan sebuah abstraksi Sistem Operasi yang memungkinkan beberapa    .  aplikasi berjalan secara terisolasi satu dengan lainnya di perangkat keras fisik yang sama.
10 . PALM OS

Sistem operasi yang digunakan pada PDA keluaran PALM.

Kelebihan :
Palm memiliki kebutuhan sistem yang sedikit dan cepat sehingga tidak dibutuhkan perangkat PDA yang canggih dan mahal, dan tidak memerlukan banyak memory untuk dapat menjalankannya dengan baik. 

Kekurangan :
Tidak memiliki media penyimpanan eksternal/tambahan, walaupun bisa diisi sebuah program, Software maupun Aplikasi tetapi tidak bisa di instal dengan kapasitas yang banyak karena hanya keterbatasan memori.

11.  Apple Machintos:

System operasi yang unggul dalam hal grafik. Memerlukan hardware khusus sehingga tidak dapat di-install di computer biasa. Versi Mac OS 8, Mac OS 8.1, Mac OS 8.6, Mac OS 9, Mac OS X, Mac OS X Kodiak , Mac OS X Cheetah , Mac OS X Puma , Mac OS X Jaguar, Mac OS X Panther , Mac OS X Tiger, Mac OS X Leopard, Mac OS X Snow Leopard

Kelebihan:

  1. Rentan terhadap virus 
  2. Lebih cepat dan tidak cepat hang
  3. Lebih nyaman digunakan 
  4. User friendly 
  5. High performance.

Kekurangan:
  1. Mac tidak bisa dirakit sendiri karena apple tidak memeberikan lisensi 
  2. Software tidak terlalu lengkap.
 
12. Symbian

Sistem operasi yang populer di kalangan para pengguna handphone.

Kelebihan :

Mudah dalam dimasukkan game atau aplikasi apa saja (Format jar. dan sis.)

Kekurangan :
  1. Karena memiliki sistem operasi terbuka, handphone jenis ini sangat rentan terhadap serangan virus seperti Cabir, Commwarrior, SymbOS.skulls. dan masih banyak lagi.
  2. Handphone dengan sistem ini gampang Hang, atau lambat dalam membuka gallery, lagu, serta pesan singkat(SMS)


Refrensi:

  1. hermanto.blog.ugm.ac.id 
  2. aripcupid.blog.ugm.ac.id 
  3. matslawliet.wordpress.com
  4. http://sekadar-saja.blogspot.co.id/2012/09/sistem-operasi-beserta-kekurangan-dan.html
KEPEMIMPINAN


1. Teori dan Arti Penting Kepemimpinan

Teori-teori tentang kepemimpinan dapat dikelompokkan dalam tiga pendekatan, yakni : pendekatan sifat, pendekatan perilaku, dan pendekatan situasional (Lunenburg & Ornstein,1991:129-153, Handoko, 2001:295; Gomes-Mejia & Balkin, 2002: 290-312 2002, Wirjana & Supardo, 2005:13).

Pendekatan sifat memusatkan perhatian pada para pemimpin itu sendiri atau dikenal dengan teori pembawaan. Teori ini mengatakan bahwa pemimpin memiliki ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang menyebabkan mereka dapat memimpin para pengikutnya. Ghiseli (1971) seperti yang dikutip oleh Handoko (2001:297) mengemukakan sifat-sifat itu antara lain: 
  1. Kemampuan sebagai sebagai pengawas.
  2. Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan.
  3. Kecerdasan.
  4. Ketegasan.
  5. Kepercayaan diri.
  6. Inisiatif. 
Sedangkan Davis mengikhtisarkan 4 (empat) ciri/sifat utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan organisasi, yaitu : 
  1. Kecerdasan.
  2. Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial.
  3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi.
  4. Sikap-sikap hubungan manusiawi.
Pendekatan kedua adalah pendekatan perilaku. Dalam kenyataannya pendekatan kesifatan tidak dapat menjelaskan apa yang menyebabkan kepemimpinan efektif. Pendekatan perilaku tidak lagi berdasarkan pada sifat seorang pemimpin, akan tetapi mencoba untuk menentukan apa yang dilakukan oleh pemimpin efektif, seperti bagaimana mereka mendelegasikan tugas, bagaimana mereka berkomunikasi dan memotivasi bawahan, bagaimana mereka menjalankan tugas-tugas dan sebagainya. Aspek perilaku kepemimpinan menekankan fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin dalam kelompoknya. Agar kelompok berjalan efektif, seseorang harus melaksanakan dua fungsi utama, yaitu:
  1. Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas (task-related) atau pemecahan masalah.
  2. Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok (Group-maintenance) atau sosial. Fungsi pertama menyangkut pemberian saran penyelesaian, informasi, dan pendapat. Fungsi kedua mencakup segala sesuatu yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar – persetujuan dengan kelompok lain, penengahan perbedaan pendapat dan sebagainya.
Pandangan kedua tentang perilaku kepemimpinan adalah memusatkan pada gaya pemimpin dalam hubungannya dengan bawahan. Ada dua orientasi gaya kepemimpinan yakni gaya orientasi tugas (task oriented) dan gaya orientasi karyawan (employe-oriented). Seorang pemimpin yang gaya kepemimpinannya berorientasi pada tugas akan berusaha bawahannya melaksanakan tugas yang sesuai dengan keinginannya. Jadi pelaksanaan pekerjaan lebih penting dari pengembangan dan pertumbuhan karyawan. Sedangkan pemimpin yang berorientasi pada karyawan lebih melihat karyawan secara manusiawi, sehingga mereka akan selalu memberikan motivasi, melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan, menciptakaN persahabatan dan saling menghormati.

Pendekatan yang ketiga tentang kepemimpinan adalah pendekatan situasional. Banyak penelitian mengindikasikan bahwa tidak ada satupun gaya kepemimpinan yang tepat bagi setiap manajer di bawah seluruh kondisi. Pengkajian tentang kepemimpinan selanjutnya dialihkan pada situasi dan keyakinan bahwa para pemimpin dalam kepemimpinannya terutama pada aktifitas pengambilan keputusan dipengaruhi oleh situasi dan kondisi tertentu.

Pendekatan situasional menekankan bahwa gaya yang digunakan adalah bergantung pada faktor-faktor seperti situasi, karyawan, tugas, organisasi dan variabel-variabel lingkungan lainnya. Misalnya menurut Stogdill et.al, (1956) sebagaimana dikemukakan oleh Koontz, O’Donnel & Wehirich (1990:158-259) mengatakan bahwa faktor-faktor situasi yang mempengaruhi seorang pemimpin adalah pekerjaan yang sedang ditangani, lingkungan organisasi, dan karakteristik orang yang mereka hadapi. Sedangkan Fiedler (1974) mengemukakan ada tiga dimensi utama dalam situasi kepemimpinan yang mempengaruhi gaya pemimpin yang efektif yakni:
  • Kekuasaan posisi.
  • Struktut tugas.
  • Hubungan pemimpin-anggota.
Reksohadiprodjo & Handoko (2001:289) mencatat bahwa penemuan Fiedler menunjukkan bahwa dalam situasi yang sangat menguntungkan atau sangat tidak menguntungkan, tipe pemimpin yang beorientasi pada tugas atau pekerjaan adalah sangat efektif. Akan tetapi bila situasi yang menguntungkan atau tidak menguntungkan hanya tipe pemimpin hubungan manusiawi akan sangat efektif.

Teori lain tentang kepemimpinan situasional adalah Teori Hersey-Blanchard. Menurut Siagian (2003:139) pada intinya teori ini menekankan bahwa efektivitas kepemimpinan seseorang tergantung pada dua hal, yaitu pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat untuk menghadapi situasi tertentu dan tingkat kematangan (kedewasaan) pada bawahan yang dipimpin. Dua dimensi kepemimpinan yang digunakan dalam teori ini ialah perilaku seorang pimpinan yang berkaitan dengan tugas kepemimpinannya dan hubungan atas-bawahan. Tergantung pada orientasi tugas kepemimpinan dan sifat hubungan atasan dan bawahan yang digunakan, gaya kepemimpinan yang timbul dapat mengambil empat bentuk, yaitu : memberitahukan, menjual, mengajak bawahan berperan serta dan pendelegasian.


2. Tipologi Kepemimpinan
Tipe-tipe Berdasarkan Sikap Pemimpin Terhadap Kekuasaan atau Organisasi
Berdasarkan sikap pemimpin terhadap kekuasaan dan organisasi, dikenal 5 tipe pemimpin, yaitu sebagai berikut:
  1. Climbers, ialah tipe pemimpin yang selalu haus akan kekuasaan, prastige dan kemajuan diri, berusaha maju terus menerus dengan kekuasaan sendiri, oportunistis, agresif, suka dan mendorong perubahan dan perkembangan dan berusaha berombak terus menerus. 
  2. Conservers, ialah tipe pemimpin yang mementingkan jaminan dan keenakan, mempertahankan statusquo memperkuat posisi yang telah dicapai, menolak perubahan, defensifda statis. Tipe ini biasanya terdapat pada middle management atau dimiliki oleh parapejabat yang sudah lanjut usia. 
  3. Zealots, ialah tipe pemimpin yang bersemangat untuk memperbaiki organisasi, mengutamakan tercapainya tujuan, mempunyai visi, menyendiri aktif, agresif, bersedia menghadapi segala permusuhan dan pertentangan, tegas, mempunyai dorongan yang keras untuk maju, tidak sabaran untuk mengadakan perbaikan dan menentukan sesuatu yang baru, mementingkan kepekaan daripada human relations. 
  4. Advocates, ialah tipe pemimpin yang ingin mengadakan perbaikan organisasi, terutama bagiannya sendiri, mementingkan kepentingan keseluruhan organisasi daripada kepentingan diri sendiri, pejuang yang gigih dan bersemangat untuk kepentingan orang-orang dan programnya, bersedia menghadapi pertentangan apabila mendapat dukungan dari kolega-koleganya, sangat responsif terhadap ide-ide dan pengaruh orang lain, keluar bersedia mempertahankan kelompok dengan tindakan partisan, ke dalam bersikap jujur dan tidak menyebelah. 
  5. Statesmen, ialah tipe pemimpin yang mementingkan tujuan organisasi secara keseluruhan dan misi organisasi, berusaha berdiri di atas kepentingan-kepentingan, tidak menyukai pertentangan yang merugikan pihak-pihak yang bersangkutan, berusaha mempertemukan pertentangan.
Tipe-tipe Berdasarkan Kekuasaan
Dalam hubungannya dengan kekuasaan, tipe pemimpin dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
  1. Autoraic leader, ialah tipe pemimpin yang menggantungkan terutama pada kekuasaan formalnya, organisasi dipandang sebagai milik pribadi, mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, hak dan wewenang adalah milik pribadi. Leadership adalah hak pribadi, bawahan adalah alat, ia harus mengikuti saja, tidak memberi kesempatan kepada bawahan untuk ikut mengambil bagian dalam pengambilan keputusan, tidak mau menerima kritik, saran atau pendapat, tidak mau berunding dengan bawahan, keputusan diambil sendiri, memusatkan kekuasaan untuk mengambil keputusan, mempergunakan intimidasi, paksaan atau kekuatan dan mengagungkan diri. 
  2. Partcipative leader, juga disebut pemimpin yang demokratis, ialah tipe pemimpin yang memandang manusia adalah manusia yang termulia, memimpin dengan persuasi dan memberikan contoh, memperhatikan perasaan pengikut, mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi pengikut, mengutamakan kepentingan organisasi dan kepentingan pengikut, senang menerima saran, pendapat atau kritik, menerima partisipasi informil dari kelompok, memanfatkan pendapat-pendapat kelompok, menunggu persetujuan kelompok, menunggu persetujuan kelompok, berunding dengan pengikut, mengutamakan kerja sama, mendesentralisasikan wewenang, memberikan kebebasan untuk bawahan untuk bertindak, menstimulir inisiatif, mendorong partisipasi pengikut dalam pengambilan keputusan, memberikan informasi yang luas kepada pengikut, membuat pengikut lebih sukses. 
  3. Free rein leader, disebut juga pemimpin yang liberal, ialah tipe pemimpin yang menghindari kekuasaan, tergantung pada kelompok anggota, kelompok memotivasikan diri sendiri, hanya bertindak sebagai perantara dengan dunia luar untuk menyajikan informasi kepada kelompok, tidak berhasil memahami sumbangan management, tidak dapat memahami peranan motivasi yang diberikan dan melakukan pengendalian yang minimal.
Tipe-tipe Berdasarkan Orientasi Pemimpin
Tipe-tipe berdasarkan orientasi pemimpin, terdiri dari dua golongan pemimpin, yaitu pemimpin yang berorientasi pada pengikut atau pegawai, dan pemimpin yang berorientasi pada produksi.
Tipe-tipe Berdasarkan Cara Memotivasi
Dalam hal ini, terbagi dalam tipe pemimpin yang positif dan pemimpin yang positif. Pemimpin yang negatif, ialah tipe pemimpin yang menekankan kepada perangsang yang bersifat negatif, misalnya ancaman, hukuman dan lain-lain. Sedangkan tipe pemimpin yang positif, ialah pemimpin yang dalam memotivasikan pengikutnya menekankan pada pemberian hadiah.
Tipe-tipe Berdasarkan Segi Landasan yang Dipergunakan Untuk Mempengaruhi Pengikut
Dari segi landasan yang dipergunakan oleh pemimpin untuk mempengaruhi pengikut, dapat diklasifikasikan pemimpin dalam 3 kategori sebagai berikut:
  1. Pemimpin tradisional, berusaha mempengaruhi pengikutnya berdasarkan tradisi yang ada. 
  2. Pemimpin yang kharismatik, mempergunakan kharismanya (kesaktian, kekuatan gaib) 
  3. Pemimpin rasional, kadang-kadang disebut pemimpin birokratis oleh karena pemimpin tipe ini biasanya terdapat di dalam organisasi birokratis, mempergunakan rasio untuk mempengaruhi pengikutnya.
Tipe-tipe Pemimpin Berdasarkan Kepribadiannya
Tipe-tipe pemimpin berdasarkan kepribadiannya terdiri dari 6 macam sebagai berikut:
  1. Tipe ekonomis, tipe yang perhatiannya dicurahkan kepada segala sesuatu yang bermanfaat dan praktis. 
  2. Tipe aesthetis, yaitu tipe yang berpendapat bahwa nilai yang tertinggi terletak pada harmoni dan individualitas. 
  3. Tipe teoritis, yaitu tipe yang perhatian utamanya ialah menemukan kebenaran hanya untuk mencapai kebenaran, perbedaan dan rasionalitas. 
  4. Tipe sosial, yakni tipe pecinta orang lain, tujuan akhirnya adalah orang lain. Berhubungan dengan sifatnya yang ramah tamah, simpatik, dan tidak mementingkan diri sendiri. 
  5. Tipe politis, yaitu tipe yang perhatian utamanya diarahkan kepada kekuasaan, menginginkan kekuasaan perseorangan, pengaruh dan reputasi. 
  6. Tipe religious, yaitu tipe yang berpendapat bahwa bahwa nilai yang tertinggi ialah pengalaman yang memberikan kepuasan tertinggi dalam kehidupan spritual dan bersifat mutlak.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Goldsmith, sebagaimana yang dikutip oleh Aunurrahman (2009) menunjukkan bahwa pemimpin yang mampu menumbuhkan suasana dialogis, kesetaraan, dan tidak arogan atau non defensif serta selalu berupaya mendorong sikap positif, akan dapat mendorong terjadinya keefektifan proses pembelajaran. 


Faktor-faktor tersebut sebagaimana dikutip Nanang fattah (2001), sebagai berikut :
  1. Kepribadian (personality). Hal ini mencakup nilai-nilai, latar belakang dan pengalaman yang akan mempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan. 
  2. Harapan dan perilaku atasan. 
  3. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya kepemimpinan. 
  4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin. 
  5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan. 
  6. Harapan dan perilaku rekan.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, jelas bahwa kesuksesan pemimpin dipengaruhi sejumlah kondisi. Karena itu suatu tujuan akan tercapai apabila terjadi keharmonisan dalam hubungan atau interaksi yang baik antara atasan dengan bawahan. 
 
Di samping dipengaruhi oleh latar belakang yang dimiliki pemimpin, seperti motivasi untuk beprestasi, kedewasaan dan keleluasaan dalam hubungan sosial dengan sikap-sikap hubungan manusiawi.

Selanjutnya, peranan seorang pemimpin sebagaimana dikemukakan oleh M. Ngalim Purwanto(2007), antara lain sebagai pelaksana, perencana, ahli dan mewakili kelompok dalam tindakannya ke luar. Selain itu, pemimpin berperan mengawasi hubungan antar anggota-anggota kelompok, bertindak sebagai pemberi pujian atau hukuman dan sebagai wasit dan penengah. M Ngalim Purwanto melanjutkan pemimpin merupakan lambang dari pada kelompok, pemegang tanggungjawab para anggota kelompok, sebagai pencipta, bertindak sebagai seorang ayah sekaligus dapat berperan sebagai kambing hitam. 


4. Implikasi Manajerial Kepemimpinan dalam Organisasi

Organisasi adalah sekumpulan orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan. Jadi dalam suatu organisasi mengandaikan adanya pribadi-pribadi yang disebut anggota organisasi. Keikutsertaan seluruh anggota organisasi dalam penentuan kebijakan dan pengambilan keputusan suatu organisasi sangatlah penting.

Dalam kaitannya dengan kepuasan kerja karyawan, Fielder (1967) mengemukakan bahwa kebanyakan studi organisasi menyimpulkan bahwa para karyawan dalam suatu organisasi lebih puas di bawah pimpinan yang partisipatif daripada pemimpin yang non-partisipatif (Reksohadiprodjo dan Handoko, 2001: 291).

Kepemimpinan dan pengambilan keputusan partisipatif sudah menjadi perhatian dalam penelitian-penelitian empirik. Yukl (1998: 135) menjelaskan bahwa sejak studi-studi yang dilakukan oleh Lewin, Lippit, dan White (1939) dan Coch dan French (1948), para ilmuwan bidang sosial telah berminat untuk mempelajari konsekuensi dari kepemimpinan partisipatif. Setelah penelitian perilaku yang berorientasi pada tugas dan penelitian yang berorientasi pada perilaku dan dukungan, jumlah penelitian mengenai perilaku terbesar adalah mengenai kepemimpinan partisipatif. Penelitian tersebut telah menggunakan pelbagai macam metode, termasuk eksperimen di laboratorium, eksperimen lapangan, studi lapangan yang saling berhubungan, serta studi-studi kasus yang kualitatif yang menyangkut wawancara dengan para pemimpin yang efektif dan para bawahan mereka. Kebanyakan studistudi tersebut menyangkut partisipasi para bawahan, serta kriteria efektivitas pemimpin biasanya adalah kepuasan dan kinerja para bawahan.

Likert (1976) dalam studi tentang pola dan gaya kepemimpinan dan manajer selama tiga dasawarsa berkesimpulan bahwa kepemimpinan partisipatiflah yang paling efektif dalam organisasi dan manajemen. Likert memandang manajer yang efektif adalah manajer yang berorientasi pada bawahan yang bergantung pada komunikasi untuk tetap menjaga agar semua orang bekerja sebagai suatu unit. Semua anggota kelompok, termasuk manajer atau pemimpin, menerapkan hubungan suportif di mana mereka saling berbagi kebutuhan, nilai-nilai aspirasi, tujuan, dan harapan bersama. Pendekatan ini sebagai cara yang paling efektif dalam memimpin kelompok (Kootz, O ‘Donnell & Weihrich, 1990:152). Gibson, Ivancevioch & Donnely (1990:135) juga mengemukakan bahwa banyak ahli riset dan manajer yang percaya bahwa sebagian besar anggota organisasi ingin memperoleh kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pembuatan dan pengambilan keputusan. Mereka yakin bahwa semakin besarnya partisipsi dalam proses tersebut akan meningkatkan keikatan kepada organisasi, kepuasan kerja, pertumbuhan dan perkembangan pribadi serta sikap menerima perubahan.


Sumber :
sulut.kemenag.go.id/file/file/.../xcjq1363633187.pdf‎
repository.usu.ac.id/bitstream/.../4/Chapter%20II.pdf