PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
1. PENGERTIAN
PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
Definisi Perubahan menurut para ahli:
- NENI NURMAYANTI HUSANAH : Perubahan merupakan sesuatu yang unik karena perubahan-perubahan yang terjadi dalam berbagai kehidupan itu berbeda-beda dan tidak bias disamakan, walaupun memmiliki beberapa persamaan dalam prosesnya.
- BRIAN CLEGG : Perubahan merupakan suatu kekuatan yang sangat hebat, yang dapat memotivasi atau mendemotivasi.
- A.B SUSANTO : Perubahan adalah keniscayaan yang menyertai kehidupan, dapat terjadi dimana saja, kapan saja, dan menimpa siapa saja.
- VINCENT GASPERS : Perubahan adalah bagian terbesar dari kenyataan bisnis.
- JANE FLAGELLO : Perubahan adalah pertumbuhan, perubahan adalah kesempatan, dan perubahan adalah peningkatan potensi.
- CATEORA (MGH) : Perubahan adalah hasil suatu masyarakat yang mencari cara memecahkan masalah yang diciptakan oleh perubahan dalam lingkungannya.
- RUSSEL SWANBURG : Perubahan merupakan kunci inovasi dan kunci yang akan datang, yang dasarnya adalah teori perubahan.
- RAMLAN S : Perubahan merupakan hasil interaksi kepentingan yang secara ketat dikontrol, bahkan ditentukan oleh posisi sosial atau kondisi materiil elit yang terlibat.
Definisi
perkembangan menurut para ahli:
Perkembangan merupakan
serangkaian perubahan progresif yang terjadi
sebagai akibat dari proses kematangan dan
pengalaman dan terdiri atas serangkaian
perubahan yang bersifat kualitatif dan
kuantitatif ( E.B. Harlock ). Dimaksudkan bahwa
perkembangan merupakan proses perubahan individu
yang terjadi dari kematangan (kemampuan
seseorang sesuai usia normal) dan
pengalaman yang merupakan interaksi antara
individu dengan lingkungan sekitar yang
menyebabkan perubahan kualitatif dan kuantitatif
( dapat diukur) yang menyebabkan perubahan pada
diri individu tersebut.
Perkembangan mengandung
makna adanya pemunculan sifat-sifat yang
baru, yang berbeda dari sebelumnya ( Kasiram, 1983 :
23), menandung arti bahwa perkembangan merupakan
peubahan sifat individu menuju kesempurnaan
yang merupakan penyempurnaan dari sifat-sifat
sebelumnya.
2. LANGKAH-LANGKAH
PERUBAHAN ORGANISASI
Dikaitkan dengan konsep
‘globalisasi”, maka Michael Hammer dan James Champy menuliskan bahwa ekonomi
global berdampak terhadap 3 C, yaitu customer, competition, dan change.
Pelanggan menjadi penentu, pesaing makin banyak, dan perubahan menjadi konstan.
Tidak banyak orang yang suka akan perubahan, namun walau begitu perubahan tidak bisa dihindarkan. Harus dihadapi. Karena hakikatnya memang seperti itu maka diperlukan satu manajemen perubahan agar proses dan dampak dari perubahan tersebut mengarah pada titik positif. Manajemen Perubahan adalah upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan dalam organisasi. Perubahan dapat terjadi karena sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi tersebut., yaitu, Kondisi Ketenagakerjaan, Economic Shocks, Kecenderungan sosial, Tekhnologi, Kompetisi dan Kondisi Politik.
Tidak banyak orang yang suka akan perubahan, namun walau begitu perubahan tidak bisa dihindarkan. Harus dihadapi. Karena hakikatnya memang seperti itu maka diperlukan satu manajemen perubahan agar proses dan dampak dari perubahan tersebut mengarah pada titik positif. Manajemen Perubahan adalah upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan dalam organisasi. Perubahan dapat terjadi karena sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi tersebut., yaitu, Kondisi Ketenagakerjaan, Economic Shocks, Kecenderungan sosial, Tekhnologi, Kompetisi dan Kondisi Politik.
Masalah dalam perubahan
Banyak masalah yang bisa terjadi
ketika perubahan akan dilakukan. Masalah yang paling sering dan menonjol adalah
“penolakan atas perubahan itu sendiri”. Istilah yang sangat populer dalam
manajemen adalah resistensi perubahan (resistance to change). Penolakan atas
perubahan tidak selalu negatif karena justru karena adanya penolakan tersebut
maka perubahan tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
Penolakan atas perubahan tidak
selalu muncul dipermukaan dalam bentuk yang standar. Penolakan bisa jelas
kelihatan (eksplisit) dan segera, misalnya mengajukan protes, mengancam mogok,
demonstrasi, dan sejenisnya; atau bisa juga tersirat (implisit), dan lambat
laun, misalnya loyalitas pada organisasi berkurang, motivasi kerja menurun dan
lain sebagainya.
Sumber Penolakan atas Perubahan
Untuk keperluan analitis, dapat
dikategorikan sumber penolakan atas perubahan, menurut Stephen P. Robbins,
yaitu penolakan yang dilakukan oleh individual dan yang dilakukan oleh kelompok
atau organisasional.
Resistensi Individual, Karena
persoalan kepribadian, persepsi, dan kebutuhan, maka individu punya potensi
sebagai sumber penolakan atas perubahan :
- KEBIASAAN, merupakan pola tingkah laku yang kita tampilkan secara berulang-ulang sepanjang hidup kita. Kita lakukan itu, karena kita merasa nyaman, menyenangkan. Begitu terus kita lakukan sehingga terbentuk satu pola kehidupan sehari-hari.
- RASA AMAN, kondisi sekarang sudah memberikan rasa aman, dan karyawan memiliki kebutuhan akan rasa aman relatif tinggi, maka potensi menolak perubahan pun besar. Mengubah cara kerja padat karya ke padat modal memunculkan rasa tidak aman bagi para pegawai.
- FAKTOR EKONOMI, Faktor lain sebagai sumber penolakan atas perubahan adalah soal menurun-nya pendapatan.
- T AKUT AKAN SESUATU YANG TIDAK DIKETAHUI Sebagian besar perubahan tidak mudah diprediksi hasilnya.Oleh karena itu muncul ketidak pastian dan keragu-raguan.
- PERSEPSI, cara pandang individu terhadap dunia sekitarnya. Cara pandang ini mempengaruhi sikap. Dimana karyawan merasa program perusahaan adalah bentuk kesewenang-wenangan, sehingga menimbulkan sikap negatif.
Tahapan
Manajemen Perubahan
Suatu perubahan terjadi melalui
tahap-tahapan. Pertama-tama adanya dorongan dari dalam (dorongan internal),
kemudian ada dorongan dari luar (dorongan eksternal).
Untuk manajemen perubahan adanya tahapan perubahan. Tahap-tahap manajemen perubahan ada empat, yaitu:
Untuk manajemen perubahan adanya tahapan perubahan. Tahap-tahap manajemen perubahan ada empat, yaitu:
- Tahap 1, tahap identifikasi perubahan, diharapkan seseorang dapat mengenal perubahan apa yang akan dilakukan /terjadi. Dalam tahap ini seseorang atau kelompok dapat mengenal kebutuhan perubahan dan mengidentifikasi tipe perubahan.
- Tahap 2, tahap perencanaan perubahan. Pada tahap ini harus dianalisis mengenai diagnostik situasional tehnik, pemilihan strategi umum, dan pemilihan. Dalam proses ini perlu dipertimbangkan adanya factor pendukung sehingga perubahan dapat terjadi dengan baik.
- Tahap 3, tahap implementasi perubahan dimana terjadi proses pencairan, perubahan dan pembekuan yang diharapkan. Apabila suatu perubahan sedang terjadi kemungkinan timbul masalah.
- Tahap 4, tahap evaluasi dan umpan balik. Untuk melakukan evaluasi diperlukan data, oleh karena itu dalam tahap ini dilakukan pengumpulan data dan evaluasi data tersebut. Dimana hasil evaluasi ini dapat di umpan balik kepada tahap 1 sehingga memberi dampak pada perubahan yang diinginkan berikutnya.
Taktik Mengatasi
Penolakan Atas Perubahan
Dalam hal ini Manajemen menggunakan
beberapa taktik guna mengatasi penolakan atas program perusahaan, berdasarkan
pendapat dari Coch dan French Jr. mengusulkan ada beberapa taktik yang bisa
dipakai untuk mengatasi resistensi perubahan, yaitu :
- Pendidikan dan Komunikasi. Bahwa Manajemen memberikan penjelasan secara tuntas tentang latar belakang, tujuan, akibat, dari diadakannya perubahan kepada semua karyawan.
- Partisipasi. Manajemen mengajak serta semua pihak untuk mengambil keputusan. Pimpinan hanya bertindak sebagai fasilitator dan motivator.
- Memberikan kemudahan dan dukungan. Manajemen memberikan suatu bentuk konseling kepada karyawan yang mengalami ketakutan atas terjadinya perubahan.
- Negosiasi. Manajemen memberikan alternatif solusi kepada karyawan.
- Paksaan. Manajemen menggunakan Taktik terakhir adalah paksaan.
3. PERENCANAAN
STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI
Perencanaan Strategis ( Strategic
Planning ) adalah sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola
kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga
rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari
kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan ( Kerzner
, 2001 )
Untuk mencapai sebuah strategy yang
telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif,
maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah
sistem yang ada pada proses perencanaan strategis / strategic planning ( Brown
, 2005 ). Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat
menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan stategi ( Skinner,
1969 ).Untuk mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi
dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan,
manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses
perencanaan strategis Brown , 2005 ). Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan
secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah
perencanaan stategi ( Skinner, 1969 ).
4. IMPLIKASI
MANAJERIAL PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
Organisasi selayaknya selalu
mengantisipasi kebutuhan untuk memperbarui proses bisnis dan informasinya di
dalam era lingkungan bisnis yang dinamis ini. Perubahan dalam arti yang luas
merupakan suatu respon yang terencana maupun yang tak terencana untuk
menghadapi berbagai macam tekanan dan kekuatan. Kebutuhan untuk berubah saat
ini telah menjadi suatu titik keseimbangan atau suatu norma. Ini adalah
tantangan bagi tim manajemen perubahan.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar